Minggu, 05 Mei 2013

Manfaat kemandirian

Diposting oleh Unknown di 01.11

Pohon Sukses

Faktor Pembentuk Sukses seseorang

Faktor Pembentuk Sukses

Oleh: Hayadin
Stoltz menggambarkan kesuksesan seperti halnya sebatang pohon. Menurutnya pohon kesuksesan terdiri atas: daun sebagai hasil dan unjuk kerja; dahan dan ranting sebagai bakat dan kemauan untuk sukses; batang pohon sebagai karakter, kesehatan, dan kecerdasan; serta akar sebagai genetika, pendidikan dan keyakinan.
Sebagaimana halnya daun pohon, kesuksesan juga dapat dilihat melalui hasil kerja atau unjuk kerja (kinerja) yang diperlihatkan oleh seseorang. Itulah hal yang mudah diukur dan dinilai dari seseorang yang sukses.
Hasil dan kinerja (daun) tersebut bukan sesuatu yang secara tiba-tiba hadir dan tumbuh begitu saja. Tetapi ia tumbuh di atas dahan dan ranting yang baik dan kuat yakni: bakat, kompetensi, talenta, keterampilan dan kemauan untuk sukses  sebagai penopangnya. Hal ini terkait dengan cita-cita, rencana, keinginan dan impian yang dipadu dengan keterampilan kerja dan ikhtiar yang teratur, terarah dan sungguh-sungguh. Ikhtiar yang dijalankan berdasarkan penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan dengan berdasarkan rencana dan strategi yang baik dan matang.
Kompetensi dan kemauan (hasrat) untuk sukses tersebut (ranting dan cabang pohon yang baik dan kuat) bukan sesuatu yang berdiri sendiri tetapi ia berada di atas (dilandasi oleh) batang pohon yang kuat juga, yakni hal-hal yang terkait dengan karakter, kesehatan dan kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang.
Karakter berkaitan dengan perilaku dan integritas kita dalam menjalani kehidupan dan melakoni peran kita sebagai seorang pembelajar yang senantiasa aktif mencari ilmu pengetahuan, seorang pekerja yang bekerja mencari rezeki untuk menopang hidup, serta sebagai anggota masyarakat yang mengisi waktu luang di tempat kerja dan di lingkungan sekitar. Hal-hal seperti kejujuran, keadilan, ketulusan, keberanian, kedermawanan, menyayangi sesama, merupakan karakter yang dijunjung tinggi secara universal yang diakui oleh orang-orang besar dan sukses sebagai karakter terpuji. Kebalikannya adalah curang, bohong, menerabas, mau menang sendiri, takut, menipu, sebagai karakter yang buruk.
Kesehatan terkait dengan kemampuan fisik dan mental untuk menjalankan fungsi dan aktifitas belajar, bekerja dan bersosialisasi. Semua orang pasti mengetahui pengaruh kesehatan terhadap kesuksesan. Karena setiap orang pernah sakit. Dan pada saat sakit hampir seluruh aktivitas  (belajar, bekerja dan bermain) kita terhenti, bahkan segala sumber daya dan dana pun harus dialihkan untuk  menyembuhkan penyakit tersebut.
Kecerdasan adalah salah satu untur batang pohon kesuksesan (kecerdasan, karakter dan kesehatan). Hal ini terkait dengan IQ (intelectual quotient), EQ (emotional quotient), SQ (spiritual quotient), dan seluruh kecerdasan lainnya yang kita miliki. Salah satu hal yang menarik tentang kecerdasan adalah perspektif baru yang dikemukakan oleh Professor Dr. Howard Gardner yang mengemukakan kecerdasan majemuk yang dimiliki oleh manusia, yakni: kecerdasan matematis, linguistik, spasial, kinestetik,musikal, intrapersonal, interpersonal, dan kecerdasan natural. Semua orang memiliki kecerdasan majemuk tersebut sampai pada tingkat tertentu. Beberapa orang memiliki kecenderungan pada jenis kecerdasan tertentu dan kurang pada jenis kecerdasan yang lain. Semua itu menjadi dasar pembentuk sukses yang sangat bermanfaat untuk kita ketahui. Bentuk kecerdasan paling menonjol yang kita miliki akan mempengaruhi bentuk prestasi dan kinerja (daun) sebagai tampilan sukses yang kita hasilkan.
Kecerdasan, kesehatan dan karakter sebagai batang dari unsur pohon kesuksesan dilandasi oleh akar pohon yang kokoh, yakni: genetika, pendidikan dan keyakinan.
Genetika adalah unsur keturunan biologis yang diwariskan oleh leluhur kita melalui orang tua kepada kita. Ini adalah teori klasik (nativism) dalam ilmu pendidikan yang pernah mendapat pro-kontra, karena ada yang menyanggahnya dengan mengemukakan argumen faktor lingkungan (empirism)  sebagai unsur pembentuk kesuksesan manusia. Namun pada perkembangan terakhir terjadi sintesis melalui teori konvergensi yang memandang keberhasilan sebagai paduan dari faktor genetis (nativism) dan lingkungan (empirism). Hal ini memberikan inspirasi dan isyarat kepada kita untuk memperhatikan bakat dan potensi yang melekat dalam diri kita sebagaimana bakat dan potensi tersebut mungkin telah menjadi dasar kehidupan nenek moyang kita. Kita dapat melakukan modifikasi, inovasi dan kreasi atas berbagai temuan prestasi yang telah dirintis oleh orang tua kita (leluhur). Kita dapat menggali sedalam-dalamnya tentang berbagai kebaikan dan prestasi yan telah diraih oleh mereka. Sekaligus juga secara arif belajar dari kegagalan mereka. Kita mewarisi kesuksesan dan bukan kegagalan dari mereka.
Unsur pendidikan pada akar pohon kesuksesan merujuk pada apa yang kita pelajar dan peroleh dari sekolah, keluarga, orang tua, dan guru, serta berbagai institusi dan media yang memberikan pengetahuan dan kearifan untuk menjalani kehidupan. Sebagai akar, maka pendidikan memberikan pengaruh yang besar kepada pembentukan karakter, kesehatan dan kecerdasan pada batang pohon pembentuk sukses. Pendidikan yang baik akan melahirkan karakter yang baik; melahirkan pola, perilaku dan gaya hidup yang sehat (healthy life), serta menghasilkan kecerdasan yang terbina secara maksimal.
Terakhir adalah unsur keyakinan sebagai salah satu akar kesuksesan,  merujuk pada ajaran agama dan kepercayaan yang kita anut. Seluruh agama yang eksis sampai hari ini, mengajarkan nilai-nilai luhur yang menjadi dasar bagi pemeluknya untuk bertahan hidup dan meraih kehidupan yang bahagia di dunia bahkan di akhirat kelak.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Everything :) Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting